denganarus output. Multimeter dapat digunakan untuk mengukur nilai hambatan pada resistor yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. Prosedur pengukuran hambatan dengan multimeter adalah sebagai berikut : 1) Hidupkan multimeter. 2) Pasang test lead merah ke terminal (+) dengan simbol "hambatan (Ω)" dan pasang test Tombolfungsi, berbeda dengan avometer analog, avometer digital sudah mengggunakan tombol. Knob Selektor, bagian ini berfungsi untuk menyeleksi nilai besaran. Portabel, sama seperti avometer analog. Cara Menggunakan Avometer Analog. Seperti yang diketahui, avometer atau multimeter bisa digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan dan hambatan. CaraMudah Cek / Mengukur Mosfet ( FET ) Positif + ( P- Channel ) Pertama Anda harus menyiapkan multitester , Lalu ambil OHM - Meter lalu setting pada posisi 10x. Lalu ambik ujung logam probe berwarna merah ( Positif ) lalu tempelkan logam probe mweah pada kaki ( D ) mosfet. Selanjutnya pegang Probe Hitam ( - ) menggunakan tangan kiri Anda Fast Money. HomeAlat UkurPrinsip Kerja dan Cara Menggunakan Multimeter Analog Avometer Related Posts Waterpass Pengertian, Jenis, Fungsi, Gambar, dan Harganya Pekerjaan konstruksi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membangun, memperbaiki, atau memelihara infrastruktur fisik seperti gedung, jalan, jembatan, saluran air, dan banyak lagi. Pekerjaan konstruksi melibatkan berbagai tahap, termasuk perencanaan, desain, pengadaan bahan, konstruksi fisik, pengujian, dan penyelesaian. Proses konstruksi meliputi pengerjaan fisik seperti pembersihan lokasi, pengerukan, pondasi, eretan, pemasangan struktur, instalasi pipa dan kabel, … Kaca Pembesar / Lup Teori, Kegunaan, dan Contoh Produknya Dalam kegiatan belajar mengajar maupun aktivitas dalam bekerja, terkadang kita harus melakukan pengamatan pada benda-benda yang relatif kecil. Pengamatan tersebut tentunya akan lebih maksimal jika menggunakan bantuan alat tertentu, misalnya lup atau kaca pembesar. Nah kalli ini kita akan sedikit mengulas mengenai teori dari lup ini, rumus-rumusnya, contoh soal berikut perhitungannya, serta contoh produk … Cara Menggunakan Cylinder Bore Gauge Lengkap Dengan Gambar Alat Masih membahas mengenai alat ukur yang biasa digunakan di bidang otomotif, karena memang bisa dikatakan industri otomotif ini dari tahun ke tahun semakin berkembang. Produk dengan segala kelebihan baik dari fitur maupun teknologinya mereka tawarkan demi memanjakan pelanggan. Namun tentunya dibalik produk tersebut ada sistem pengukuran untuk menjamin segala sesuatunya, terlebih komponen-komponen di dalam mesin … Cara Membaca dan Menghitung Mikrometer Sekrup Beserta Contohnya Mikrometer sekrup merupakan salat satu alat ukur dimensi yang banyak kita temui baik di dalam industri maupun di dalam dunia pendidikan. Kegunaan dan fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur panjang, diameter luar, dan ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, tebal suatu kertas, dll. Desain … Peralatan dan Mesin Industri Farmasi dan Persyaratannya Peralatan dan Mesin Industri Farmasi Persyaratan Peralatan Industri Farmasi Sebelum membahas mengenai contoh peralatan dan kalibrasi mesin di industri farmasi, ada baiknya kita awali terlebih dahulu dari aturan CPOB terkait dengan peralatan tersebut. Secara umum peralatan yang digunakan di industri Farmasi, ditinjau dari desain dan konstruksinya haruslah tepat dimana peralatan yang kontak langsung dengan bahan … Cara Mudah Membaca Multimeter / Multitester 84% 398 votes Maret 19, 2020 Otomotif 255,943 Views Assalamu’alaikum sobat teknik indonesia, alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita dapat belajar bersama lagi, pada kesempatan kali ini kita akan belajar untuk menggunakan multimeter / avometer / multitester. oke langsung saja kita bahas Cara Mengukur Hambatan dengan MultitesterCara membaca hasil pengukuran hambatan Contoh 1Contoh 2Contoh 3Contoh 4Cara Mengukur Tegangan DC dengan MultitesterCara membaca hasil pengukuran tegangan DCContoh 1Contoh 2Contoh 3Cara Mengukur Tegangan AC dan DCA DC Ampere dengan Multitester Cara Mengukur Hambatan dengan Multitester Posisikan saklar pemilih multitester pada area ohm mulai dari skala pengukuran terkecil / x1 Set “0” dengan menghubungkan probe positif dan probe negatif, pastikan jarum menunjukan angka “0” pada baris angka skala pengukuran 0hm, jika tidak menunjukan angka “0” putar knob pengatur jarum sampai jarum menunjuk angka “0” jika knob sudah mentok tapi jarum belum menunjuk angka “0”, kemungkinan battery multimeter hampir habis Ukur hambatan menggunakan multitester, jika jarum tidak bergerak / hanya bergerak sedikit sehingga susah untuk dibaca maka putar saklar pemilih ke skala satu tingkat diatasnya x10, jika belum terbaca lagi naikan lagi menjadi x100 dan seterusnya, jika sudah sampai x1k dan jarum tetap tidak bergerak itu artinya komponen yang diukur putus hambatannya sangat besar / tak terhingga “∞” Cara membaca hasil pengukuran hambatan Lihat angka yang ditunjuk jarum pada deret angka ohm Lihat skala pada saklar pemilih Kali-kan angka yang tertunjuk jarum dengan angka pada saklar pemilih Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4 Cara Mengukur Tegangan DC dengan Multitester Sebelum melanjutkan bagian ini perlu kita ketahui tentang perbedaan arus AC dan DC, Arus DC Direct Current adalah arus yang aliran tegangannya searah dari positif ke negatif sedangkan AC Alternating Current / arus bolak balik adalah arus yang aliran teganganya bolak balik dari positif ke negatif dan sebaliknya secara terus menerus, contoh arus DC adalah pada battery jam dinding, ciri2nya adalah antara negatif dan positif tidak boleh terbalik, sedangkan contoh arus AC adalah listrik rumah, cirinya adalah antara positif dan negatif boleh dibalik, itu tadi sedikit pengantar tentang AC dan DC, selanjutnya mari kita lanjutkan tentang cara pengukuran menggunakan multitester Sebelum kita melakukan pengukuran, jangan lupa untuk set “0” dengan memutar knob pengatur jarum sampai jarum penunjuk sejajar dengan angka 0 pada baris angka skala DC, setelah dilakukan set “0” barulah kita dapat menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan. Cara membaca hasil pengukuran tegangan DC Ukur tegangan menggunakan multitester dengan memutar saklar pemilih ke skala pengukuran DCV pada skala terbesar terlebih dahulu DCV 1000 untuk menghindari multitester terbakar akibat tegangan yang diukur melebihi kemampuan multitester, jika jarum tidak bergerak / hanya bergerak sedikit sehingga susah untuk dibaca maka putar saklar pemilih ke skala satu tingkat dibawahnyaDCV 250, jika belum terbaca lagi turunkan lagi menjadi DCV 50 dan seterusnya, jika sudah sampai skala DCV terkecil dan jarum tetap tidak bergerak itu artinya tidak ada tegangan yang terdeteksi Lihat angka saklar pemilih Lihat skala maksimal yang sebanding dengan saklar pemilih untuk mempermudah perhitungan contoh jika saklar penunjuk 1000 maka skala yg dipilih adalah 10, jika saklar penunjuk 250 maka skala yang dipilih adalah 250, jika saklar penunjuk 50 maka skala yang dipilih adalah 50 Lihat angka yang ditunjuk jarum pada deret angka yang segaris dengan skala maksimal yang kita pilih pada langkah nomor 3 hasil pengukuran adalah angka skala angka skala maksimal x saklar pemilih pilih deret angka yang skala maksimalnya mudah diperbandingkan dengan dengan saklar pemilih Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Cara Mengukur Tegangan AC dan DCA DC Ampere dengan Multitester Untuk cara membaca dan mengukur tegangan AC ataupun Ampere DC DCA maka langkah yang harus dilakukan adalah sama seperti langkah mengukur tegangan DC / DCV, hanya saja saklar pemilih diarahkan pada pengukuran ACV / DCA bukan DCV, sebagai contoh gambar berikut Itulah tadi materi tentang cara membaca multimeter analog, semoga artikel kali ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Jika ada kritik saran atau komentar silahkan sampaikan di kolom komentar, terima kasih, Wassalamu’alaikum Multimeter ialah sebuah alat yang difungsikan untuk mengukur besaran listrik. Besaran yang bisa diukur menggunakan multimeter umumnya terdiri atas 3 jenis, diantaranya arus, tahanan, dan tegangan. Walaupun ada besaran tambahan seperti pengukuran nilai penguatan transistor dan kapasitor. Lalu, bagaimana cara membaca multimeter analog? Sebelum membahas cara membaca multimeter analog, Kamu harus tahu bahwa multimeter itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis, diantaranya digital dan analog. Kedua tipe tersebut mempunyai fungsi sama tapi tingkat keakurasian yang dihasilkannya berbeda. Sebab jika Kamu menginginkan multimeter dengan ketelitian tinggi, maka tipe multimeter digital-lah yang harus dipilih. Namun karena pembacaan multimeter digital lebih gampang dibanding analog, di sini kita hanya akan membahas multimeter analog saja. Apa Itu Multimeter Analog?Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter1. Jarum Pointer2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi4, Skala Ukur Tegangan AC5. Mirror/CerminBagaimana Cara Memakai Multimeter Analog?Cara Membaca Multimeter AnalogPanduan Membaca Hasil Multimeter Analog1. Pengukuran Resistor atau Tahanan2. Pengukuran Tegangan DC3. Mengukur Nilai Arus Apa Itu Multimeter Analog? Multimeter analog ialah multimeter yang mode pembacaannya memakai jarum penunjuk. Dimana jarum penunjuk ini biasanya akan gergerak lalu berhenti sesuai nilai yang tertera terhadap besaran listrik yang diukur. Cara membaca multimeter analog sendiri dilakukan terhadap 3 besaran, yaitu tahanan, tegangan, dan arus listrik. Akan tetapi untuk menentukan jumlah pengukuran, harus benar-benar tepat. Contohnya, jika Kamu ingin melakukan pengukuran tegangan sebaiknya putar atau geser switch selektor menuju arah DCV atau ACV sesuai tegangan yang ingin diukur. Apakah tegangan yang diukur ialah AC Alternating Current ataukah DC Direct Current. Kamu juga bisa mneyesuaikannya jika ingin melakukan pengukuran arus listrik dan tahanan, jadi arahkan switch tadi ke dalam Ampere dan Ohm. Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter Berikut ini ada beberapa bagian yang terdapat dalam skala multimeter analog, diantaranya 1. Jarum Pointer Kegunaan jarum pointer ini sebagai komponen untuk menampilkan nilai ukur berdasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan. 2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik Untuk pengukuran arus listrik dan tegangan DC, nilai pengukurannya biasanya digabungkan jadi satu. Ini artinya, Kamu dapat memakai skala ukur tersebut untuk menentukan nilai tegangan arus listrik dan tegangan DC. Skala pembacaannya dimulai pada bagian samping kiri ke samping kanan, sementara nilainya mengikuti angka atau nilai ukur yang terdapat pada selektor. 3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi Skala ukur tahanan atau resistansi adalah skala ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan, hambatan, maupun resistansi dengan satuan ohm. Dalam pembacaan angka atau nilai ohm sendiri, angka nol biasanya dimulai pada samping kanan sebagai angka terkecil. Sementara nilai terbesar terletak di samping kiri, karenanya untuk membaca skala ukur ohm sendiri dimulai dari samping kanan ke samping kiri. 4, Skala Ukur Tegangan AC Skala ukur pada tegangan AC biasanya dipakai untuk melakukan pengukuran tegangan AC atau bolak-balik. Biasanya nilai skala akan mengikuti angka pada skala ukur tegangan DC serta arus, tapi papan pada skala yang dipakai biasanya skala berwarna merah. 5. Mirror/Cermin Fungsi mirror atau cermin pada multimeter ialah sebagai acuan melakukan pengukuran sesuai yang ditunjukkan jarum pointer. Adapun untuk membaca pengukuran yang benar-benar akurat, pastikan posisi mata harus tegak lurus pada multimeter sampai Kamu melihat jarum penunjuk tanpa bayangan pada cermin. Bagaimana Cara Memakai Multimeter Analog? Jika Kamu baru menggunakan multimeter analog, ada beberapa cara untuk menggunakan multimeter analog berikut ini Untuk memulai proses pengukuran, sebaiknya jarum menunjukkan nilai atau angka nol jika kedua penjoloknya disambungkan. Putarlah bagian penala mekanik jika jarum masih belum tepat di angka nol. Kamu bisa memutar bagian sakelar pemilih menuju arah besaran tertentu yang diukur. Seperti menuju arah DC mA jika Kamu ingin mengukur arus DC, sedangkan arahkan ke AC V jika ingin pengukuran tegangan AC. Untuk pengukuran resistor atau tahanan, biasany Tutorial Membaca Multimeter Analog Panduan Membaca Hasil Multimeter Analog Karena kita akan mengukur tegangan, tahanan dan arus listrik menggunakan multimeter analog, maka di sini kita bisa mencoba cara membaca multimeter analog untuk pengukuran 3 parameter tersebut. 1. Pengukuran Resistor atau Tahanan Untuk mengukur tahanan, skala ukur pada multimeter analog yang harus diperhatikan ialah dalam satuan ohm atau . Selanjutnya Kamu tinggal memilih batas ukuran yang tertinggi dengan cara memutar switch selector menuju arah X100K, bisa juga di bawahnya. Ini dilakukan apabila jarum penunjuk memperlihatkan posisi atau letak yang sulit ditentukan keakuratannya. Contohnya resistor atau tahanan yang diukur, kemudian jarum menunjukkan kisaran angka 20 menuju 30 dan tepatnya di garis ke 3 ke angka 30. Sedangkan dari 20 menuju 30 ada 5 garis, sehingga nilai dari setiap garis ialah sebesar Nilai 1 garis = 30-20/5 = 10/5 = 2 Jadi kesimpulannya, nilai satu garis antara angka 20 ke angka 30 ialah 2, sehingga perhitungannya menjadi 20 + 3×2 =26. Lalu jika Kamu memilih batas ukur X1K misalnya, nilai tahanan yang sebenarnya menjadi 1K x 26 = 26 . 2. Pengukuran Tegangan DC Cara membaca multimeter analog untuk mengukur tegangan DC sendiri yang harus diperhatikan adalah skala ukur pada alat multimeter. Apabila baterai yang akan diukur sebesar 9volt, maka Kamu bisa memilih batas ukur yang menunjukkan angka sebesar 10 volt misalnya. Dimana angka ini menunjukkan batas maksimal atau tertinggi yang dapat diukurnya. Contohnya, sesudah mengukur baterai maka angka yang ditunjukkan jarum penunjuk antara angka 4 menuju 6 atau tepatnya di garis kedua menuju ke angka 6. Dimana pada angka 4 ke angka 6 ada 10 garis. Sehingga nilai satu garis ialah sebesar Nilai untuk 1 garis = 6-4/10 = 2/10 = 0,2 volt. Dengan begitu, kesimpulannya ialah nilai 1 garis yang terletak antara angka 4 menuju angka 6 ialah 0,2 volt. Sehingga perhitungannya menjadi 4+2×0,2 = 4,4 volt. Sebenarnya cara membaca multimeter analog pada pengukuran tegangan sendiri lebih gampang daripada membaca skala pada ohm meter. Sementara untuk mengukur tegangan bolak balik atau ACV, Kamu bisa mempraktekkannya sendiri. Sebab prinsipnya akan sama saja seperti mengukur tegangan searah atau DC. Kamu hanya perlu memperhatikan tampilan alat yang bersimbol ACV sesuai besar tegangan tertentu yang ingin diukur. 3. Mengukur Nilai Arus Sebelum mengukur nilai arus atau ampere, Kamu harus tahu bahwa biasanya multimeter yang digunakan hanya mempunyai kemampuan membaca arus listrik dengan nilai lebih kecil dari 1 ampere. Adapun untuk mencegah terjadinya kerusakan multimeter karena kelebihan pada nilai arus, sebaiknya Kamu harus mengetahui batas maksimal arus listrik. Adapun cara membaca angka atau nilai ampere dalam multimeter analog, diantaranya Pertama-tama perhatikan angka dan posisi skalar pemilih. Kemudian pilih skala pada bagian tengah yang digunakan untuk membaca angka pengukuran arus. Pilih nilai maksimal sesuai nilai selektor. Silahkan baca angka di jarum pointer atau penunjuk sesuai dengan skala yang telah dipilih. Dengan mempelajari cara membaca multimeter analog di atas, Kamu tak perlu bingung lagi saat mengukur resistor, arus listrik dan tegangan AC/DC dengan perhitungan yang tepat. Namun biasanya, kini sudah banyak orang yang lebih memilih multimeter digital karena kemudahan dan kepraktisan dalam pembacaannya. Tapi tak perlu khawatir, jika Kamu masih memakai multimeter analog, tetap bisa memakai cara di atas untuk pengukuran tegangan, arus listrik atau resistor. Ulasan Lainnya Cara Copy Paste Caption Instagram Cara Dagang di Shopee Cara Double WhatsApp di Samsung Cara Buat Akun Zoom di Hp Cara Koin Shopee Jadi ShopeePay Post Views 23,099

cara mengukur arus dengan multimeter analog